CERITA : MELY DAN PERI PELANGI di suruh buatin ke naskah drama bantuin kakak pleas
Pertanyaan
MELY DAN PERI PELANGI
di suruh buatin ke naskah drama
bantuin kakak pleas
1 Jawaban
-
1. Jawaban Lilsmyle
Mely dan Peri Pelangi
Oleh: Endah Yanita
(mely duduk di teras rumah sambil termenung)
‘’Mengapa hujan tidak turun juga ya ?’’ (mengerutkan keningnya)
‘’Biasanya sehabis hujan tentu ada pelangi , aku rindu sekali warnanya yang indah itu .’’ (tersenyum)
‘’Dari pada aku merenung , lebih baik aku ke kebun menyirami tumbuhan agar tidak mati .’’ (berjalan menuju kebun belakang rumah)
(Setibanya di kebun , Mely mengambil selang , menghidupkan keran dan menyirami tanaman disana . lalu dia melihat sesuatu yang bergerak – gerak dirumpun bunga mawar tepatnya di atas dedaunan yang basah)
‘’Hei . . . apa itu yang bergerak – gerak disana ?’’ (katanya dalam hati , lalu meletakkan selang yang dibawanya di atas tanah dan mematikan keran , kemudian melangkah pelan – pelan mendekati rumpun bunga mawar )
Mely : ‘’Astaga , siapa kamu ?’’ (tanya Mely takjub )
Peri : ‘’Aku Peri Hujan !’’ (jawab Peri Hujan yang menatap Mely sambil tersenyum )
Mely : ‘’Oh . . . Kamu cantik sekali , namaku Mely , apakah boleh aku menjadi temanmu
Peri : ‘’Tentu saja Mely , aku senang menjadi temanmu !’’ (melompat ke telapak tangan
Mely )
Mely : ‘’Apa yang kau lakukan disini teman ?’’ (mendekatkan Peri Hujan ke wajahnya )
Peri : ‘’Aku sedang menghirup udara segar , Mely !’’ (merentangkan kedua tangannya
sehingga sayapnya ikut mengembang )
Mely : ‘’Mengapa wajahmu murung ? Apakah kamu punya masalah ? Ceritalah kepadaku ,
siapa tau aku bisa membantumu !’’ ( menatap Peri Hujan sambil tersenyum )
Peri : ‘’Apa kamu mau mendengar kisah hidup kami , Mely ?’’ ( mengerutkan kening
sambil menundukkan kepalanya )
Mely : ‘’Tentu saja Peri , aku kan sahabatmu .’’ ( mendekati Peri Hujan sambil tersenyum
untuk mendengarkan cerita Peri )
( Mely mulai memperhatikan Peri yang sedang menceritakan kisah hidupnya sambil
meneteskan air mata )
Peri : ‘’Aku hidup di dalam tanah , Mely !’’ ( menundukkan kepala sambil meneteskan air
mata )
Mely : ‘’Hah . . . di dalam tanah ? Bagaimana kau hidup di sana ? Apa yang kau makan di
dalam tanah Peri ?’’ ( melototkan matanya )
Peri : ‘’Iya Mely , kami hidup di dalam tanah . Makanan sehari-hari kami adalah tetesan
air hujan , meski sebenarnya aroma hujan pun sudah membuat kami kenyang !’’
(menghirup udara )
Mely : ‘’Mengapa kau tahan lama-lama di dalam tanah ? Apa yang kau lakukan disana ?’’
( menatap Peri sambil menunjuk tanah tempat para Peri Hujan hidup )
Peri : ‘’Kami membantu akar-akar menyerap air supaya tanah menjadi basah .’’
tersenyum )
Mely : ‘’Lalu kapan kamu keluar dari tanah ?’’ (mendekatkan Peri Hujan ke wajahnya
sambil menunjuk tanah )
Peri : ‘’Sesudah hujan , kami akan keluar dari dalam tanah dan memanggil Peri Embun .’’
( menatap langit sambil tersenyum )
Mely : ‘’Untuk apa kamu memanggil Peri Embun ?’’ ( mengerutkan keningnya karena
penasaran )
Peri : ‘’Karena dengan bantuan kami , para Peri Embun akan membuat pelangi sekaligus
adalah makanan mereka !’’ (melihat langit )
Mely : ‘’Lalu bagaimana jika tidak turun hujan ?’’
Peri : ‘’Nah itu dia Mely , jika tidak turun hujan , tidak ada makanan untuk kami , badan
kami pun tidak akan kuat untuk menembus tanah basah dan naik untuk memanggil
Peri Embun !’’ (melihat Mely sambil meneteskan air mata)
Mely : ‘’Maksudmu bangsa Peri akan musnah jika tidak turun hujan ?’’ (terkejut )
Peri : ‘’Ya Mely , kami akan terus terkurung di dalam tanah .’’ ( menundukkan kepalanya)