Contoh penyelesaian konflik dengan metode mediasi

Mediasi kedua belah pihak hadir dalam pertemuan dengan harapan untuk berkompromi menyelesaikan permasalahan. Mereka sangat berkeinginan mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak. Proses ini semakin populer, karena proses penyelesaian melalui litigasi (proses pengadilan) membutuhkan proses yang cukup lama. Bagi pihak-pihakyang bertikai, memecahkan konflik melalui mediasi, pihak yang bertikai telah mengurangi masalah-masalah yang lebih penting. Neil Bernam (dalam Dawson, 2002) mengatakan bahwa untuk membuat psikoterapinya berhasil, terapis harus menyakinkan pasiennya bahwa ia tahu apa yang dia lakukan, yang akan berdampak positip bagi si pasien. Untuk itu pihak yang bertikai harus percaya bahwa mediator mempunyai keahlian khusus dan dia mengunakan sebuah sistem yang terbukti berkerja untuk kepentingan kedua pihak tersebut.

Maaf kalau salah

mediasi adalah kedua belah pihak di rujukan kembali untuk di beri kesempatan agar masalah yang terjadi bisa di perbaiki dan di beri jangka waktu yang telah di tentukan dan dapat terselesaikan solusi permasalahannya sehingga tidak sampai ke titik selanjutnya yg lebih rumit lagi.