B. Indonesia

Pertanyaan

unsur instrisnik novel jepun negerinya hiroko

1 Jawaban

  • Tema : Kisah hidup Hiroko yang merantau ke kota besar untuk memperbaiki perekonomiaanya.
    · Tokoh dan Penokohan :
    a. Hiroko : Pekerja keras, gegabah, mempunyai nafsu yang besar, ambisius, optimistis, penurut, mudah bersosialisasi dengan lingkungan baru, materialistis, memandang seseorang hanya dari fisik dan hartanya saja.
    b. Tomiko : Baik hati dan ringan tangan.
    c. Emiko : Sabar, tidak pernah marah, lembut, tegas, bijaksana.
    d. Sanao : Tidak bertanggungjawab, bernafsu besar.
    e. Nakajima-san : Pendiam, dermawan, pengertian, suka menolong.
    f. Yukio Kishihara : Kaku, bernafsu besar, dermawan.
    g. Suprapto : Sopan, baik hati, rela berkorban, bertanggung jawab, rajin belajar.
    h. Natsuko : Kaku, pendiam, sulit bergaul, sopan santun, patuh pada norma dan nilai-nilai kebudayaan, penurut, baik hati.
    i. Yoshida : Tidak setia, bernafsu besar, genit.
    · Latar :
    a. Latar tempat :
    Ø Jepang : Kyushu (tempat asal Hiroko), Tokyo, Kyoto, Rokko, Osaka.
    Ø Indonesia : Jawa Tengah, Bali, Jakarta.
    b. Latar waktu : Peristiwa pada novel ini terjadi setelah Perang Dunia ke-II berakhir.
    c. Latar suasana :
    Ø Menyedihkan : Terjadi ketika penulis menceritakan keadaan keluarga Hiroko yang serba kekurangan. Selain itu, terjadi ketika Natsuko (sahabat Hiroko) mencoba bunuh diri karena frustasi dengan keadaan keluarganya.
    Ø Mengharukan : Terjadi ketika penulis menceritakan perjuangan keras Hiroko dalam usaha memperbaiki keadaan ekonomi keluarganya.
    Ø Menegangkan : Terjadi pada saat Yoshida marah pada Hiroko karena Hiroko pergi tanpa sepengetahuannya.
    Ø Membahagiakan : Terjadi pada saat Hiroko merasa puas pada apa yang sudah dimilikinya meskipun ia hanya menyandang gelar sebagai wanita simpanan.
    d. Alur : Novel ini menggunakan alur maju, karena diawali dengan kehidupan tokoh utama yang serba kekurangan, kemudian dilanjutkkan dengan perjuangannya untuk memperbaiki keadaan ekonomi.
    e. Gaya bahasa : Gaya bahasa penulis banyak menggunakan istilah-istilah dalam bahasa Jepang. Selain penggunaan bahasa Jepang, penulis juga menyesuaikan penggambaran suasana sesuai dengan kondisi Jepang saat itu.
    f. Sudut pandang : Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama.
    g. Amanat :
    Ø Bersemangatlah untuk menggapai cita-cita kalian, karena cita-cita tidak akan bisa berhasil jika kita hanya bermalas-malasan saja.
    Ø Janganlah memandang seseorang dari segi fisik dan materi saja, karena itu bukanlah tolok ukuran kebaikan seseorang.
    Ø Janganlah selalu menuruti nafsu duniawi kita, karena tujuan hidup bukan hanya untuk duniawi saja.
    Ø Jadilah orang yang mawas diri dan dapat menyaring antara hal yang baik untuk dilakukan dan buruk untuk ditinggalkan.

Pertanyaan Lainnya