jika mobil berkecepatan lebih dari kecepatan cahaya melaju, dan ketika mobil tersebut menyalakan lampu depan, maka mana yang akan berada di depan ? mobilnya ata

seharusnya cahaya lampunya tetap di depan, karena cahaya lampunya berasal dari mobilnya.

pertama, untuk saat ini tidak ada objek yang mampu melewati kecepatan cahaya. walaupun peneliti menganggap ada objek yang bisa melewati kecepatan cahaya bernama Tachyon, itupun masih bersifat hipotesis dan belum dibuktikan secara empiris.

kedua, dalam mekanika klasik, kita bisa mengatakan mobil akan lebih cepat dari cahaya jika kecepatan kita melebihi kecepatan cahaya. contoh, jika kecepatan cahaya adalah satu dan kecepatan cahaya adalah dua, maka pada detik pertama cahaya baru sampai satu satuan jarak dan kita sudah dua satuan jarak, mudah bukan ?

Lantas, bagaimana jika dalam dalam lingkup relativitas khusus ?
bayangkan kita berjalan 1 m/s lalu menyalakan senter searah gerak jalan kita. detik pertama, kita baru menempuh semeter, sedangkan cahaya telah menempuh kurang lebih 300.000.000 m dalam satu detik. oke, kita akan menambah kecepatan kita menjadi 200.000.000 m/s atau 0,6 kali kecepatan cahaya. untuk menjaga nilai agar tidak melenceng kita akan memakai rumus relativitas dilatasi panjang. yaitu :

L = L0γ

dengan γ adalah √(1-(v²/c²))
untuk kecepatan 0,6c kita akan mendapatkan gamma sebesar 0,8

sekarang kita masukkan ke dalam rumus dilatasi panjang dengan L0 adalah panjang jarak cahaya dalam satu detik, jadi :
L = L0γ
L = 3*10^8*0,8
L = 2,4*10^8 m

mulai terlihatkan kan jarak satu detik kita mendekati jarak cahaya ?, oke sekarang kita coba untuk setara dengan kecepatan cahaya. gamma yg akan didapat tentu saja √1 yang bernilai satu

masukkan kembali ke dalam rumus sebelumnya, didapatkan :
L = L0γ
L = L0*1
L = L0

tada !, jarak tempuh kita sama dengan jarak tempuh cahaya. lalu apa yang terjadi jika kecepatan kita melebihi kecepatan cahaya ? katakanlah kita bergerak dua kali kecepatan cahaya, maka gamma yang kita dapatkan adalah √-1 dan ini bernilai imajiner, (√-1 dengan -√1 itu beda). Jadi, bagaimana kita membuat suatu panjang yang nilainya imajiner ? tentunya akan sulit untuk dibayangkan. karena nilai imajiner bukanlah bilangan asli seperti seperti 1,2,3,4,dst.

kesimpulan yang kita dapat adalah :
1. Dalam relativitas umum, kecepatan cahaya boleh dilewati layaknya kita dalam kecepatan rendah. dan kita bisa menganggap mobil lah yg berada di depan, sedangkan cahaya akan mengalami "delay" muncul sesaat setelah lampu dinyalakan.

2. Sedangkan dalam relativitas khusus, kecepatan cahaya tidak bisa dilewati, karena akan terjadi berbagai anomali yang melawan hukum fisika yang kita kenal saat ini. Itu artinya, kita tidak dapat menentukan mana yang di depan dan mana yang ada di belakang.

Bisa jadi, jika kita melewati kecepatan cahaya kemungkinan kita akan masuk kedalam dunia imajiner dengan hukum fisika yang berbeda dengan dunia kita, who knows ?

sekian.