B. Indonesia

Pertanyaan

naskah drama tentang banyuwangi

1 Jawaban

  • Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra kesayangan yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu.
    Raden Banterang        : “Ayah,, ijinkan Ananda berburu hari ini”
    Raja                             : “Sudah hampir setiap pagi nak kamu berburu,, akan berburu apa
    lagi..???””
    Raden Banterang        : “Iya ayah,, tapi Ananda sangat gemar berburu”
    Raja                             : “ Ya sudah,, ayah ijinkan kau berburu”
    Raden Banterang        : “Terimakasih ayah”
    Raja                             : “ Iya,, ayah mau berkeliling dulu,, hati-hati anakku”

    Setelah mendapatkan ijin dari Ayahandanya, lalu Raden Banterang memanggil Aria dan Topa untuk mempersiapakan peralatan berburu
    Raden Banterang        : “ Aria,,,, Topa….!!!”
    Aria                             : “Iya den”
    Raden Banterang        : “Mana Topa..??”
    Aria                             : “Dia sedang mengantar Ayah Raden berkeliling”
    Raden Banterang        : “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,”
    Aria                             : “ Baik den akan saya siapkan peralatan berburu”
    Raden Banterang        : “ Kau dan Topa harus menemaniku”
    Aria                             : “ Baik den “
    Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai dua pengiringnya tersebut berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan.
    Aria     : “kemana Raden Banterang.???”
    Topa    : “Bukannya tadi Raden ada di depan kita ..?”
    Aria     : “ Tidak,, ada”
    Topa    : “ aduuh,, bagaimana ini ..???”
    Aria     : “Ayoo kita cari,, keselamatan Raden sangat terancam jika berada di hutan seperti
    ini sendirian “
    Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Akhirnya Ia terpisah dengan para pengiringnya. Lalu Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya.
    Raden Banterang        : “Kemana seekor kijang tadi?”
    “Akan ku cari terus sampai dapat,”
    “ Huh,, tapi akau sangat lelah,,
    “ waah kebetulan,, itu didepan ada sungai,,”
    “Hem, segar nian air sungai ini” (Raden Banterang meminum air sungai)
    Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.
    Raden Banterang        : “Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia?
    Jangan-jangan setan penunggu hutan,” ( bergumam)
    “ Siapakah gerangan gadis itu..??? ”
    Karena penasaran, akhirnya Raden Banterang memberanikan diri untuk mendekati gadis itu.
    Kemudian dia bertanya kepada gadis itu
    Raden Banterang        : “Kau manusia atau penunggu hutan?”
    Surati                           : “Saya manusia,”  ( jawab gadis itu sambil tersenyum )
    Raden Banterang        : “ maaf,, kamu siapa .??”
    Surati                           : “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”.
    “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan
    musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,”
    Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana.
    Raden Banterang        : “ Sungguh malang nasib mu”
    “Aku tidak tega meninggalkanmu disini sendiri”
    “Maukah kau ikut denganku,, pulang keistanaku”
    Surati                           : “ Sungguh baik hatimu,, aku mau ikut dengan mu”
    ( Jawab surati sambil tersenyum )
    Akhirnya Raden Banterang membawa Surati pulang ke Isatana.  Sebelum sampai ke Istana, Raden Banterang bertemu dengan Aria dan Topa
    Aria                             : “ Topa,, sepertinya ada suara langkah kaki mendekat kesini”
    Topa                            : “ mana-mana..”  (mencoba mendengarkan)
    “ iya,, benar,,benar,, ada suara langkah kaki “
    Aria                             : “ semoga saja itu Raden Banterang yaa”
    Raden Banterang        : “ Aria,, Topa..!!” ( berteriak dari kejauhan )
    Aria                             : “waah,, benar itu Raden Banterang”
    “ Tapi,, dia dengan siapa itu Pa..??”
    Topa                            : “ Sepertinya dengan seorang gadis,, siapa yaa..???”
    Raden Banterang        : “ Kalian pasti bertanya-tanya kan siapa gadis yang ku ajak ini..??”
    Aria dan Topa             : “ Iya den “
    Raden Banterang        : “ Nanti Aku ceritakan,,”
    Topa                            : “ Baiklah den,, sekarang mari kita pulang ke Istana “
    Aria                             : “ Hari pun sudah mulai gelap,, pasti Ayahanda Raden sangat
    mengkhawatirkan Raden”
    Raden Banterang        : “ Baiklah,, mari kita semua pulang “
    Akhirnya mereka semua pulang ke Isatana.  Sesampainya disana Raden Banterang memperkenalkan Surati kepada Ayahandanya dan Raden Banterang juga menceritakan pertemuannya dengan Surati. 
    Raden Bnterang          : “ Ayah..!!”  (Raden Bnterang memanggil ayahnya)
    Raja                             : “ Syukurlah kau sudah inggalkan Surati. 

Pertanyaan Lainnya