Hubungan pertemuan benda benda prasejarah di Indonesia dengan proses migrasi besar besaran Bangsa dongson dan sya hyun apa ada keterkaitan nya?
Sejarah
widyasulistia
Pertanyaan
Hubungan pertemuan benda benda prasejarah di Indonesia dengan proses migrasi besar besaran Bangsa dongson dan sya hyun apa ada keterkaitan nya?
1 Jawaban
-
1. Jawaban puspa256
B. Kebudayaan Dongson (2000 – 300 SM)
Kebudayaan Dongson berasal dari daerah Tonkin, Vietnam. Mereka handal dalam pertanian, berternak kerbau dan babi serta memiliki kemampuan berlayar yang sangat hebat di zamannya. Adapun benda-benda peninggalan kebudayaan Dongson memiliki karakter yang khas dengan motif yang mengisyaratkan adanya suatu pengaruh atau aliran-aliran tertentu seperti motif geometri, arsiran, spiral, segitiga dan jalinan. Mereka juga mampu mengolah perunggu sebagai bahan untuk membuat berbagai macam alat dan di Indonesia sendiri kita dapat menemukan alat-alat peninggalan kebudayaan Dongson ini di daerah Kerinci dan Madura.
Kebudayaan Dongson telah mempengaruhi perkembangan budaya logam di Indonesia. Ada beberapa daerah penting di Indonesia yang mengembangkan budaya ini, antara lain:
1. Budaya logam awal di Jawa
Di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, terdapat peninggalan logam berupa peti kubur batu (sarkofagus). Diperkirakan ini merupakan bekal kubur yang berupa peralatan dari besi.
2. Budaya logam awal di Sumatra
Di temukannya kubur batu yang dihiasi dengan manik-manik kaca serta sejumlah benda logam seperti peniti emas dan tombak besi di daerah Pasemah, Sumatra Barat.
3. Budaya logam awal di Sumba, Nusa Tenggara
Kita bisa menjumpai kebudayaan masyarakat Sumba, Nusa Tenggara Timur dimana mereka memberi bekal berupa benda-benda logam yang diletakkan disebelah peti mati. Selain itu ditemukan pula alat-alat rumah tangga yang terbuat dari logam seperti bejana dan tembikar kecil.
4. Budaya logam awal di Bali
Di Bali kita juga menemukan kebudayaan bekal kubur seperti daerah Sumba. Mereka percaya bahwa ini merupakan cara mereka untuk menghormati roh leluhur yang telah meninggal.
C. Kebudayaan Sa huynh-kalanay (750 SM- 200 SM)
Sa huynh merupakan daerah di dekat pantai sekitar 140 km ke arah selatan dari Kota Tourane, Vietnam sedangkan Kalanay merupakan daerah di Filipina. Kebudayaan ini berkembang di Indonesia pada zaman perundagian dengan memberi dampak dalam pembuatan gerabah. Sangat sulit bagi kita untuk mengukur seberapa besar pengaruh pembuatan gerabah yang berasal dari kebudayaan Sa huynh-kalanay karena di Indonesia sendiri telah mengenal tradisi gerabah sejak zaman neolithikum (masa bercocok tanam). Ciri khas gerabah dari peninggalan kebudayaan Sa huynh-kalanay terdapat pada pola motif dimana biasanya berpola anyama, keranjang atau gulungan tali